skip to main |
skip to sidebar
Judul : Salah Paham terhadap Hadits tentang Wanita, Keledai, dan Anjing Memutuskan Shalat
Pengarang : Daud Rasyid
Publikasi : Bandung: Syaamil, 2006
Subjek : hadis, ilmu hadis
Kata Kunci : hadis, ilmu hadis, salah penafsiran hadis, hadis tentang perempuan, hadis tentang shalat, wardah hafidz
Abstrak : Fenomena-fenomena yang berkembang di tengah masyarakat khususnya di Indonesia menjadi bahasan yang cukup menarik terlebih jika sebuah tafsiran terhadap hadis Nabi tidak didasari dengan ilmu metode penafsiran yang benar dan objektif. Wardah Hafidz, misalnya, ia adalah seorang peneliti wanita Indonesia, meraih gelar master dalam sosiologi dari Universitas Indiana, Amerika, memberikan pemahaman yang keliru terhadap Hadits tentang Wanita, Keledai, dan Anjing Memutuskan Shalat. Pada artikel ini, DR. Daud Rasyid, M.A memberikan pendapatnya terhadap pandangan Wardah Hafidz tentang wanita.
Dokumen : ri2004
Judul : Serangan Riffat terhadap Hadits tentang Perempuan (Bagian Pertama)
Pengarang : Daud Rasyid
Publikasi : Bandung: Syaamil, 2006
Subjek : hadis, ilmu hadis
Kata Kunci : hadis, ilmu hadis, riffat, hadis tentang perempuan, salah penafsiran hadis, metodologi hadis
Abstrak : Permasalahan tentang bagaimana menafsirkan sebuah hadis harus difahami oleh kalangan masyarakat Islam bahwa memahami hadis harus menggunakan metodologi tertentu dan didasari ilmu hadis yang mapan. Bahasan-bahasan yang berkembang di masyarakat seringkali menjadi pertentangan dan hujjah bagi kaum yang kurang senang dengan Islam dengan mengeluarkan tafsiran yang menyimpang. Pada artikel ini DR.Daud Rasyid memaparkan bagaimana Riffat menafsirkan hadis tanpa melalui metode penafsiran yang lengkap dan benar.
Dokumen : Fulltexts
Judul : Serangan Riffat terhadap Hadits tentang Perempuan (Bagian Kedua)
Pengarang : Daud Rasyid
Publikasi : Bandung: Syaamil, 2006
Subjek : hadis, ilmu hadis
Kata Kunci : hadis, ilmu hadis, riffat, hadis tentang perempuan, salah penafsiran hadis, metodologi hadis
Abstrak : Permasalahan tentang bagaimana menafsirkan sebuah hadis harus difahami oleh kalangan masyarakat Islam bahwa memahami hadis harus menggunakan metodologi tertentu dan didasari ilmu hadis yang mapan. Bahasan-bahasan yang berkembang di masyarakat seringkali menjadi pertentangan dan hujjah bagi kaum yang kurang senang dengan Islam dengan mengeluarkan tafsiran yang menyimpang. Pada artikel ini DR.Daud Rasyid memaparkan bagaimana Riffat menafsirkan hadis tanpa melalui metode penafsiran yang lengkap dan benar.
Dokumen : Fulltexts
Judul : Pengingkaran Adanya Ijma tentang Keshahihan Hadits dan Kedudukan Hadits Ahad
Pengarang : Daud Rasyid
Publikasi : Bandung: Syaamil, 2006
Subjek : hadis, ilmu hadis
Kata Kunci : hadis, ilmu hadis, keshahihan hadis, ijma tentang hadis,kedudukan hadis ahad
Abstrak : DR. Daud Rasyid menuliskan bahwa pengingkaran yang bersifat umum oleh Harun Nasution, dalam Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya itu jauh dari sikap jujur dan objektivitas yang merupakan ciri penelitian ilmiah. Bagaimana mungkin menggeneralisasi pengingkaran, padahal tidak ada yang mengingkari, orang yang sepemikiran dengan ini. Sikap menggeneralisasi ini tidak dapat diterima dan sekaligus bukti bahwa murid-murid kaum orientalis tidak memiliki objektivitas seperti yang mereka klaim. Pemikiran seperti ini terlihat bagaimana terjadi Pengingkaran Adanya Ijma tentang Keshahihan Hadits dan Kedudukan Hadits Ahad.
Dokumen : Fulltexts
Judul : Hadits 40 Imam Nawawi
Pengarang : Teddy Surya Gunawan dan Mira Kartiwi
Publikasi : Desember, 2003
Subjek : hadis, ilmu hadis
Kata Kunci : hadis, ilmu hadis, imam nawawi, 40 hadis, ulama hadis
Abstrak : Imam Nawawi adalah seorang Ulama hadis yang mengarang Sarah Shahih Muslim. 40 hadis Imam Nawawi merupakan kumpulan hadis-hadis Nabi yang berkaitan dengan permasalahan penting dalam masyarakat. Adapun sistematika penulisan yang didaftar ke dalam 40 hadis Imam Nawawi ini yaitu isi hadis, dilengkapi dengan kosa kata, diberikan terjemahan yang baik, terdapat catatan tentang hadis tersebut, dan berikan kesimpulan berupa pelajaran yang terkandung dalam hadis, dan disempurnakan dengan tema-tema hadis (dalam al-Quran).
Dokumen : ri2002