Kinerja manajemen dan proses pembelajaran pada pondok pesantren Ibnul Amin Pamangkih, Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai dan Darussalam Martapura

Judul : Kinerja manajemen dan proses pembelajaran pada pondok pesantren Ibnul Amin Pamangkih, Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai dan Darussalam Martapura
Pengarang : H. MUBIN DAN HIDAYAT MA’RUF
Publikasi : Banjarmasin, FIKRAH, Vol. 5, No.2, Juli-Desember 2006
Subjek : pendidikan Islam
Kata Kunci : Model pembelajaran, Sistem pembelajaran,pengelolaan, kurikulum, Tujuan pembelajaran, Ponpes
Abstrak :Artikel ini merupakan hasil penelitian pada tiga pondok pesantren besar di Kalimantan Selatan yang tidak diragukan lagi eksistensinya, yakni Pondok Pesantren Ibnul Amin Pamangkih, Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai dan Pondok Pesantren Darussalam Martapura. Eksistensi ketiga pondok pesantren tersebut tentu tidak terlepas dari kinerja manajemen dan proses pembelajaran yang diterapkan oleh masing-masing pondok pesantren tersebut.Kinerja manajemen pondok pesantren Ibnul Amin Pamangkih, Rasyidiyah Khalidiyah Amuntai, dan Darussalam Martapura berjalan dengan baik dan lancar, meskipun dikelola dengan cara tradisional. Berkat kesungguhan, kerjasama, kejujuran, transparansi, dan kepercayaan masyarakat yang tinggi, sehingga apa yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik dan selalu mendapat dukungan dari para ustadz, santri, masyarakat, bahkan pemerintah. Sistem pendidikan dan pembelajaran di ketiga pondok tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Pondok Pesantren Ibnul Amin Pamangkih, tidak menggunakan tingkatan kelas, memakai kurikulum sendiri, tidak memuat mata pelajaran umum, sistem hafalan sangat diutamakan dan dilaksanakan hanya dengan sistem kenaikan kitab yang sudah diatur menurut kurikulum pondok.
  2. Pondok Pesantren Rasyidiyah Khalidiyah dan Darussalam Martapura sudah mulai dikelola secara modem, yaitu menggunakan sistem klasikal dan jenjang tingkatan yang jelas, pembelajaran dikelas menggunakan metode dan media yang beragam, sama umumnya dengan sekolah negeri. Walaupun ada aturan-aturan tertentu yang mereka tetapkan sendiri, seperti penetapan hari libur, jumlah jam pelajaran agama yang lebih banyak dibanding pelajaran umum.
Dokumen : lr2002